Manfaat Kaolin Untuk Kesehatan By Anak Tambang Sehat
Sabtu, 05 Oktober 2019
Edit
Kaolin adalah sejenis mineral yang kerap dijadikan obat-obatan. Kaolin merupakan mineral yang terbentuk dari proses pelapukan dari batuan ultrabasa. Kaolin termasuk dalam endapan residual karena terbentuk tampa mengalami transportasi.
Secara alami kaolin berwujud seperti tanah liat. Setelah dicuci untuk menghilangkan pasir dan kotoran lainya, material ini digunakan untuk mengataasi diare sejak bertahun-tahun lalu. Meskipun begitu, penelitian medis menyatakan bahwa efektivitas kaolin dalam menangani diare belum terbukti seenuhnya. Menurut US Food and Drug Administration (BPOM Amerika Serikat), manfaat kaolin yang selama ini dipercaya dapat mengatasi diare belum cukup bukti dari segi ilmiah.
Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengentahui kemanjurannya. Tapi, BPOM RI masih mengisinkan obat diare yang mengandung kaolin untuk dijual di pasaran, dan umumnya dapat dikomsumsi sebagai obat bebas.
Diare adalah kondisi encernya tinja saat buang air besar BAB atau frekuensi BAB yang lebih sering dibandingkan biasanya. Diare pada umumnya terjadi akibat mengosumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.
Dalam mengatasi diare, kaolin bekerja dengan cara menyerap racun dan zat-zat lain dari usus. Kaolin juga membantu membentuk atau memadatkan tinja yang cair dalam 1-2 hari. Namun, kaolin tidak bisa mengurangi jumlah cairan yang kerap hilang saat diare.
Kaolin tidak memiliki kemampuan untuk melawan bakteri, sehingga tidak dianjurkan sigunakan sebagai satu-satunya pengobatan untuk menangani diare akibat bakteri. Perhatika hal-hal berikut sebelum mengonsumsi kaolin :
Kaolin sepertinya aman untuk dikonsumsi, namun tetap saj ada efek samping yang mungkin timbul. Konstipasi bisa timbull , khususnya jika kaolin dikonsumsi oleh anak-anak atau orang tua. Berhati-hatilah memberikan kaolin kepada mereka. Kaolin juga tidak disrankan untuk diberikan pada anak-anak dibawah usia 3 tahun.
Selain itu, efek samping yang berpotensi timbul akibat mengonsumsi kaolin adalah reaksi alergi, seperti kesulitan bernapas, gatal-gatal, ruam, dada menjadi sesak, mengalami pembengkakan pada lidah, bibir, mulut, atau wajah.
Zat yang terdapat dalam obat olahan kaolin tidak diserap plasenta sehingga kemungkinan aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Meski begitu, penelitian pada hewan menunjukan adanya hubungan antara kaolin dengan anemia dan hipokalemia pada kehamilan. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, lebih baik ibu hamill menghindari atau berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter jika ingin mengonsumsi kaolin.
Pemakaian kaolin juga perlu berhati-hati jika anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seprti digoxin, quinidine atau trimethoprim. Karena kandungan kaolin bisa memengaruhi kinerja obat-bat tersebut. Berhati-hatilah jika anda sedang mngonsumsi obat herba, suplemen diet, atau alergi terhadap makanan atau obat-obatan tertentu.
Ketika mengonsumsi kaolin,, disarakan untuk banyak mengonsumsi air putih. Minumlah kaolin sesuai dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter. Jika setelah mengnsumsi kaolin selama dua hari, anda merasa tidak ada perubahan atau diare anda bertambah parah,, hentikan pengunaanya. Temui dokter secepatnya untuk mendapat penangan lebih lanjut.
Baik mungkin itu saja penjelasan mengenai kaolin, tapi masih banyak lagi manfaat kaolin dalam kehiduapan sehari-hari, nantikan tulisan selanjutnya mengenai kaolin, terimakasih.