Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu - ( Jogja-Solo -Tawangmanggu-Lawu)
Sabtu, 20 Juni 2020
Edit
![]() |
Tugu Hargo Dumilah (Taken by ketam) |
Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu - ( Jogja-Solo -Tawangmanggu-Lawu)
Mendaki gunung adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya tidak ada kata lelah sebelum sampai puncak. Mendaki gunung ibarat nabung saham, susah diawal bahagia dan senang diakhir. Kali ini perjalanan saya yaitu mendaki gunung lawu yang tingginya 3265 MDPL.
Pada hari jumat tanggal 30 Juni 2019 saya mempunyai rencana untuk mendaki gunung. Pada waktu itu rencana gunung yang inging saya tanjaki adalah gunung Slamet, Sindoro, dan Lawu. Jika di lihat dari ketinggian memang gunung Slamet yang paling tinggi, tapi karena saya suka dengan hal yang menantang akhirnya saya memutuskan untuk mendaki gunung lawu.
Pada ke esokan harinya akhirnya kami menyiapkan seluruh perlengkapan untuk naik gunung seperti :
- Tenda
- Konsumsi
- Headline
- Sepatu Gunung
- Jaket Gunung
- Carrier
- Matras
- Slepping Bag
- Buff
- Alat Masak
- Obat Pribadi
- Sarung Tangan
- Dan lain sebagainya
Hari semakin malam dan kami lanjut istirahat untuk menyimpan tenaga untuk berangkat. Besok sorenya kami kumpul di basecamp untuk cek barang apakah sudah siap semua. Jalur yang kami lalui dari Jogja adalah Jalan jogja solo- tawangmanggu- Cemorosewu.
Kami berangkat dari Jogja jam 19.00 dan beristirahat makan di solo. Setelah itu kami melanjutkan perjalan ke basecamp cemoro sewu. Suhu udara pada waktu itu memang sangat dingin. Jadi buat teman-teman yang ingin medaki gunung lawu gunakan jaket yang tebal bila perlu lapis dua.
Akhirnya kita sampai dibasecamp cemorosewu sekitar jam 01.00 Wib. Kami lanjut istirahat disana dan tidur di emperan basecamp. Sebelumnya juga kita sempat baca berita bahwa suhu udara di Gunung Lawu sampai minus -1 derajat Celcius. Jadi saya dan teman-teman sudah mempersiapkan cara agar tidak kedinginan.
Ketika matahari mulai terbit saya dan teman-teman mulai bersiap-siap, saya sempat kaget dengan air keran di toilet basecamp air sangat dingin dan membuat pantat saya keram. Sebelum muncak kita sarapan dulu sepiring nasi telor dan teh hangat.
Setelah semuanya selesai makan saya teman-teman lanjut melakukan registrasi biaya masuk pada waktu itu sekitar 15.000/orang. Persyaratan registrasi adalah KTP saja.
Pada pukul 08.00 Wib langkah kaki saya mulai menanjaki terjalnya gunung, suhu udara yang dingin mulai tidak terasa di badan saya. Berjalan sejam membuat keringat dibadan saya melucur deras dan jaket pun tidak saya gunakan.
Jarak dari basecampe ke pos 1 memang sangat jauh tapi jalurnya agak landai terjalnya sedikit. Sepanjang jalan saya melihat sesajen dan menguatkan kepercayaan saya bahwa gunung Lawu adalah gunung yang sangat sakral. Tutur kata sampai puncak selalu saya jaga.
Sebelum sampai di pos 1 ada pos bayangan yang saya temui dan di situ saya dan teman-teman beristirahat sejenak untuk minum. Disitu kita ketemu team dari daerah lain yang menuju puncak dan akhirnya saya dan teman-teman memutuskan untuk berangkat bareng.
Kita hanya butuh waktu 45 menit dari pos bayangan menuju ke pos 1. Di pos satu kita bisa menemukan warung untuk beristihat.
Setelah lama istirahat kami melanjutkan perjalanan dari pos 1 ke pos 2. Ternyata jaraknya sangat jauh perjalan panjang ini membuat saya dan teman- teman kelelahan, tapi dalam pikiran saya, '' saya harus sampai puncak bagaimanapun caranya''. Dengan begitu rasa lelah ini bisa hilang.
Sampai di pos 2 kita tidur sementara karena mata sudah mengantuk dan kaki mulai pegal. Alarm berbunyi kita langsung siap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke pos 3. Perlu sobat ketahui medan via cemorosewu memang banyak bebatuan jadi hati-hati jangan sampai jatuh. Jalur yang mulai terjal sudah kita temui, langkah kaki pun mulai pendek dan hari semakin sore. Kami bertemu dengan rombongan yang sedang turun dan mereka bilang pos 3 jaraknya sangat dekat. Akhirnya saya mulai semangat lagi dan mempercepat langkah kaki saya.
Sampai di pos 2 kita tidur sementara karena mata sudah mengantuk dan kaki mulai pegal. Alarm berbunyi kita langsung siap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke pos 3. Perlu sobat ketahui medan via cemorosewu memang banyak bebatuan jadi hati-hati jangan sampai jatuh. Jalur yang mulai terjal sudah kita temui, langkah kaki pun mulai pendek dan hari semakin sore. Kami bertemu dengan rombongan yang sedang turun dan mereka bilang pos 3 jaraknya sangat dekat. Akhirnya saya mulai semangat lagi dan mempercepat langkah kaki saya.
Setibanya di pos 3 kami beristirah dan memutuskan untuk ngecamp disana karena kondisi dunia mulai gelap dan tidak memungkinkan untuk naik ke pos selanjutnya.
Tendapun telah berdiri, selanjutnya kami memasak untuk membuat air hangat untuk masak mie dan kopi. Cuaca yang sangat cerah terlihat cahaya lampu perkotaan yang sangat indah membuat rasa lelah kami cepat hilang.
Kami sempat katakutan saat tengah malam ada suara '' Tolong, tolong, tolong ! saya kedinginan'', teman-teman tidak ada yang berani keluara akhri saya menyahut '' siapa ya ?, baru orang tersebut menjawab " Saya kedinginan, mohon bantuannya ?.
Selanjutnya saya keluar tenda dan melihat orang tua itu, saya tanyakan bapak dengan siapa kesini ? dia menjawab bertiga'', saya di tinggal rombongan, saya tidak kuat lagi, saya kedingingan, '' ucap dia''.
Akhirnya saya kasih dia tidur di tenda barang kami, yang sebelumnya sudah ada orang yang isi juga karena tidak bawa tenda. Saya kasih dia slepping bag saya. Akhirnya mereka berdesakan didalam tenda.
Saya bilang kemereka saya titip tenda karena saya pukul 02.00 Wib sudah jalan kepuncak. Dibenak pikiran saya, saya curiga apakah mereka punya niat jahat atau tidak. Akhirnya saya bawa beberapa barang penting kepuncak.
Jarak dari pos 3- 4 sangat dekat, 4-5 juga sangat dekat. di pos 5 ada warung juga tapi pada waktu itu belum buka akhirnya saya memutuskan untuk makan di warung Mbok Yem. Warung makan tertinggi di Indonesia.
Saat sampai di puncak hati kami senang, karena tepat waktu saat munculnya sunrise yang sangat indah. Cuaca juga sangat cerah. Kebetulan pada waktu itu kita mendaki pada musim kemarau jadi debu dari pos 5 sampai puncak sangat menggangu.
Kondisi puncak terdapat tugu terlihat disana ada sesajen dan dupa itu menandakan bahwa tempat itu sangat keramat dan tidak boleh ngomong sembarangan. Dibawah ini adalah foto saya saat di gunu lawu.
Itu adalah beberapa hasil foto saya dan teman-teman di Gunung Lawu. Hari semakin siang akhirnya saya dan teman-teman turun menuju warung Mbok Yem. Disana kami mencari makan, oh ya makanan disini sangat murah ya teman-teman.
Karena kita sudah puas menikmati alam semesta ini, akhirnya saya dan teman-teman turun ke camp kita, saya lihat orang kemarin yang minta tolong ternyata sudah tidak ada dan dalam persaan saya apakah itu benar orang atau tidak atau jin yang mau menguji kebaikan kita ? ini masih menjadi misteri bagi saya.
Akhir dari carita ini yang perlu saya ingatkan kepada teman-teman ketika ingin mendaki bawalah perlengkapan yang sangat lengkap bila perlu buat list jangan sampai ada yang tidak di bawa. Jangan pernah meninggalkan rombongan, jika kita naik bersama-sama maka turun harus bersama-sama, jaga tutur kata, sopan santun, karena kita pergi kerumah orang jangan sekali-kali merasa paling kuat dan tetap berbuat baik.
Alam yang indah bisa kita nikmati, tapi alam juga bisa membawa mala petaka kepada kita sendiri. Jadikan alam sebagai sahabat baik kita maka alam akan menjaga kita.
Thanks for your attention, i hope u can my friends follow ig@wyansudarmaja, thank u very much.